Benernya, sih, aku udah nulis review buku ‘Perempuan Pejuang’ ini.
Tapinya, pas dibaca ulang, kok, jadi serius banget, ya, kesannya. Jauh dari apa
yang aku inginkan. Panjang banget lagi. Salah siapa, coba? 4 halaman lebih !
Lagi kepikiran apa, sih, aku sampai nulis sepanjang itu?
Jadilah, akhirnya, aku pikir, mending bikin tulisan baru yang
singkat aja. (Ehm, singkat apanya? Baru prolog aja udah ngabisin dua paragraf).
Jadi gini, tanggal 8 September 2013 yg lalu, Keputrian Mafaza
ngadain acara soft launching buku ini ![]() |
Menghadirkan penulisnya langsung, Mbak Widi Astuti. Aku tertarik
dengan judulnya. Soalnya, selama ini jarang sekali ada buku yang membahas
tentang perempuan pejuang. Buku-buku sejarah lebih banyak menuliskan kiprah
para lelaki. Kalau pun ada pembahasan tentang perempuan, maka, itu cuma sedikit
saja.
Sebelum acara, aku sempetin untuk browsing dulu tentang buku ini.
Dari hasil browsing, aku makin tertarik untuk punya. FYI, aku sukanya pilih-pilih
kalau beli buku. Kalau temanya nggak aku anggap penting, ya, aku nggak beli.
Alasan lainnya, yah, melihat kondisi keuangan jugak *emak2 mode : on.
Baru baca beberapa halaman saja, aku sudah nyesek, terharu, sampai
nahan tangis. Rasanya bersalah banget karena nggak tahu sehebat apa perjuangan
mereka. Dengan pelajaran sejarah versi standar, yang aku terima selama ini,
memang nggak bisa berharap banyak untuk mengetahui sejarah perempuan-perempuan
hebat yang ditulis di buku ini.
Sepertinya, memang harus dikumpulkan dalam satu buku, dulu, baru
perjuangan mereka dikenal. Kalau cuma diselip-selipin di buku sejarah, sudah
pasti nggak kebaca. Kecuali, sama kutu buku kelas berat yang nomor halaman aja
dibaca. ^_^
Ada 17 perempuan hebat yang kisahnya dituliskan Mbak Widi Astuti di
buku ini. Beberapa di antaranya Ratu Kalinyamat (Sang Ratu Jepara), Malahayati
(Laksamana perempuan pertama di dunia), Nyi Ageng Serang (Srikandi berkuda dari
tanah jawa) dan lainnya. Mau tahu selebihnya, belilah bukunya, maka kau akan tahu. *promosi.
Menurut aku, buku ini highly recommended. Terutama, buat
yang merasa selama ini dibohongi oleh penulisan sejarah Indonesia yang tidak
adil.
Ada banyak mutiara bangsa yang terserak di sana sini. Menunggu
kisahnya terbaca dan menjadi suri teladan. Yah, paling tidak kita bisa
mempertanyakan, ada berapa banyak lagi yang belum terangkat. Jangan sampai,
kiprah perempuan-perempuan hebat ini malah tidak diketahui generasi muda yang
sekarang ini sedang krisis identitas.
Membaca buku ini, membuat aku merasa bangga, lahir sebagai muslimah
Indonesia. Yang dalam sejarah perjuangan Indonesia sudah melahirkan
perempuan-perempuan hebat ini. Mereka berjuang dengan tulus tanpa mengharap
balasan apa pun selain Allah ridha pada mereka.
MERDEKA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar