Sabtu, 16 November 2013

KALINYAMAT RATU JEPARA, PEREMPUAN YANG KAYA DAN BERKUASA

Kalau denger nama Jepara, pastinya yang akan terbayang adalah ukiran. Ya, ukiran kayu dari Jepara memang terkenal indah dan banyak diminati konsumen dari dalam maupun luar negri. Di Jepara juga pernah lahir seorang RA Kartini yang diakui pemerintah sebagai pahlawan nasional.
Tak banyak yang tahu kalau Jepara pernah menjadi sebuah kerajaan. Bahkan merupakan satu-satunya kerajaan Islam bercorak maritim di tanah Jawa. Angkatan laut Jepara terkenal tangguh dan sering dikirim untuk ikut mengusir penjajah yang ingin menguasai Nusantara.
Foto diambil dari sini


GEGARA SUSAH MOVE ON

Semacam review buku’Perempuan Pejuang’ (selanjutnya akan disingkat #PP), sudah aku tulis dan bisa dibaca di sini. Efeknya, aku jadi susah move on dari buku ini.
 Harus diakui, #PP memang menginspirasi sekali. Bertahun-tahun belajar sejarah, yang banyak aku baca adalah cerita kepahlawanan yang didominasi kaum lelaki. Jarang sekali ada perempuan yang disebut-sebut dalam pelajaran sejarah.
Disebut aja jarang, apalagi diketahui kisahnya secara jelas. Catatan perjuangan perempuan memang seringkali singkat saja. Makanya, pas, ketemu buku #PP ini, aku jadi campur aduk perasaannya. Antara terharu dan merasa dibohongi, Yah, sepanjang belajar sejarah, boro-boro tahu kisah perjuangan mereka, denger namanya aja nggak.

Kamis, 31 Oktober 2013

PEREMPUAN PEJUANG, MUTIARA BANGSA YANG NYARIS TERLUPAKAN

Benernya, sih, aku udah nulis review buku ‘Perempuan Pejuang’ ini. Tapinya, pas dibaca ulang, kok, jadi serius banget, ya, kesannya. Jauh dari apa yang aku inginkan. Panjang banget lagi. Salah siapa, coba? 4 halaman lebih ! Lagi kepikiran apa, sih, aku sampai nulis sepanjang itu?
Jadilah, akhirnya, aku pikir, mending bikin tulisan baru yang singkat aja. (Ehm, singkat apanya? Baru prolog aja udah ngabisin dua paragraf).

Kamis, 27 Juni 2013

MISS WORLD, SAAT WANITA JADI KORBAN (BAG I)

Disclaimer : Tulisan ini aku buat berdasarkan pandangan aku sebagai seorang muslim. Tidak ada maksud untuk mendiskreditkan agama lain. Dimohon untuk berkomentar dengan bijak dan santun.
Sudah dua hari ini, harian Republika menyajikan berita soal pro kontra kontes Miss World yang akan di selenggarakan di Indonesia. Tepatnya di Bogor dan Bali. Sebelum itu, tgl 12 April 2013, Dr Adian Husaini juga menulis opini di harian Republika dg judul Miss World.

Tulisan Ustad Adian Husaini itu sangat lugas dan jelas dalam menjelaskan esensi dari kontes-kontes kecantikan. Seperti terlihat dalam kutipan berikut ini :
Pada 15 November 2012, sebuah situs hiburan di Indonesia menampilkan judul berita: Kriteria Miss Indonesia 2013 Ikuti Standar Miss World. Salah satu anggota tim juri audisi Miss Indonesia 2013 menyatakan: "Karena ini ajang kecantikan, bagaimanapun yang paling penting adalah fisik perlu diperhatikan, seperti wajah, tinggi badan dan proposional berat tubuh."
Itulah kontes kecantikan! Agar kontes semacam ini tidak menampakkan eksploitasi tubuh perempuan yang terlalu vulgar mirip-mirip seleksi binatang sembelihan -- maka dibuatlah kriteria tambahan dengan memasukkan aspek intelektual, seperti wawasan sejarah, pengetahuan umum, dan kemampuan bahasa. Dalam sebuah acara konferensi pers di Jakarta, (19/2/213), Julia Morley, Chairwoman of Miss World Organization mengatakan: "Mereka semua yang mengikuti ajang Miss World adalah wanita-wanita cantik. Mereka semua bisa menjadi Miss World. Tapi kami memilih peraih gelar Miss World tidak hanya dari wajah cantik saja, tapi sangat penting bagi kami melihat satu di antara mereka yang benar-benar memiliki jiwa sosial yang tinggi." (www.okezone.com).
Jadi, ini kontes kecantikan! Sehebat apa pun seorang perempuan; mungkin ia juara olimpiade matematika, pakar ilmu pengetahuan, pekerja sosial hebat, pembela kaum tertindas, penemu vaksin AIDS, dan sebagainya -- tapi tidak cantik, muka cacat bekas luka, ukuran cebol harus tahu diri. Menyingkirlah dari kontes ini! Sebab, Anda tidak cantik. (huruf tebal dari penulis)

Rabu, 26 Juni 2013

BELAJAR NGETIK

Sudah lama ngeblog, tapi baru belajar ngetik?

Bukan begitu maksudnya. Dari dulu kalau lagi ngetik, aku selalu pake teknik jari suka-suka. jadi pengen banget bisa ngetik sepuluh jari. Sampe dibela-belain beli software belajar ngetik. Tapi tetep aja nggak bisa. Nggak tahu juga kenapa. Kayaknya karena aku males latihan..He..he..he...

Untunglah suatu kali saat browsing internet aku nemu tulisan ini. Tulisan itu juga mencantumkan link ke beberapa software belajar ngetik yang gratisan.

Tahu begini, aku nggak perlu beli software mahal ituh.*menggeram dengan kesal*

Yah, sutralah, Sekarang aku coba ajah unduh program gratisan ituh. Aku unduh yang portable, biar bisa dipake di kompie-kompe lain. Nggak harus tergantung dengan kompie di studio ini. Lagian aku cuma bisa pake pas jam kerja aja. Di rumah belum ada laptop ato kompie soalnya.

Selasa, 25 Juni 2013

LA FEMME NIKITA ; KISAH CINTA YANG TIDAK BIASA

Sekitar tahun 2005-an (tepatnya sudah lupa) ada serial unik yang ditayangkan di Indosiar (kalau nggak salah, lho). Ceritanya tentang organisasi anti teroris. Dan, terorisnya tidak merujuk satu agama tertentu. Biasanya, sih, yang jadi teroris, penjahat-penjahat besar biasa yang (tentu saja) kejam.
Judul serial TVnya, 'La Femme Nikita'. Biasa disngkat dengan Nikita saja. Serial ini diadaptasi dari film produksi Perancis berjudul sama. Oh, ya, serial ini produksi Kanada. jadi kalau agak berbeda style dengan Hollywood, maklum saja. Dari segi budget, juga sudah beda. Nikita versi Kanada dibuat dengan biaya yang tidak terlalu mahal (menurut ukuran sana, ya. Jangan dibandingkan dengan biaya di sini.)
Tokoh utamanya cuma enam orang, Nikita (Peta Wilson), Michael (Roy Dupuis), Operation (Eugene Robert Glazer), Madeline (Alberta Watson), Walter (Don Francks), Birkoff (Matthew Ferguson). Tentu ada bintang tamu di setiap episodenya.Yang paling enak diikuti, apalagi kalau bukan intrik antara tokoh-tokohnya. Adegan eksyennya nggak banyak. Tapi, konflik antar tokohnya begitu bertenaga. Terutama, kisah cinta Michael dan Nikita.

‘ALIF LAM MIM’, BUKAN FILM LAGA BIASA

“We Control Everything” Sejak tahun lalu aku sudah dengar soal film ‘3’. Film yang hanya sempat beredar seminggu untuk kemudian, tanp...